Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Agar Untung Jadi Maksimum – Merintis usaha kecil-kecilan memang menjadi peluang yang patut dicoba apalagi saat teknologi sudah dalam genggaman. Membuka bisnis menjadi semakin menggiurkan untuk dicoba. Break Even Point adalah perhitungan yang memberikan gambaran bagi perencanaan usaha. Berikut disajikan cara menghitung BEP usaha kecil. Mulai dari usaha kuliner kecil-kecilan di rumah, usaha pakaian lewat sosial media, membuka toko sembako. Kemudian home industry masker dan alat pelindung diri, sampai jasa catering online semua serba semakin mudah jika kita pintar membuat perencanaan.
Apa itu Break Even Point?
Break Even Point (BEP) secara mudah diartikan dengan titik dimana besar modal sama dengan harga jual. Dengan kata lain jika Anda menerapkan harga jual sebesar nilai BEP maka Anda tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mendapatkan kerugian (impas). Menghitung nilai BEP sebelum menetapkan harga jual adalah sebuah poin penting karena sangat berpengaruh pada besar keuntungan yang mungkin Anda dapatkan.
Pada usaha berskala kecil yang baru mulai dirintis BEP berperan untuk alat analisis awal seberapa modal yang Anda keluarkan. Berapa banyak barang yang harus dijual, dan berapa besar harga yang harus dipatok masuk dalam perhitungan. Setiap kali produksi harus dipastikan agar tidak hanya bisa balik modal, namun juga mendapatkan keuntungan sesuai target yang ditentukan.
Baca juga : cara menghitung keuntungan usaha
Cara Menghitung BEP Usaha Kecil
Berikut ilustrasi menghitung BEP untuk usaha home industry masker dengan modal Rp 250.000. Pertama, dalam BEP, terdapat beberapa komponen perhitungan yang terdiri dari:
- Biaya Tetap (BT) adalah besarnya biaya yang konstan tidak berubah seberapapun jumlah barang yang Anda produksi, dalam ilustrasi ini misalnya biaya pengrajin masker (tenaga kerja)
- Biaya Variabel (BV) adalah besarnya biaya yang dikeluarkan sebanding dengan volume produksi yang Anda hasilkan, misalnya biaya pembelian kain, biaya alat benang jahit.
- Harga Jual (HJ) adalah besarnya harga penjualan tiap produk yang direncanakan
Pengelompokkan biaya diatas digambarkan pada tabel sebagai berikut:
| BT Tenaga Kerja | Rp200.000 | |
| BV Kain | Rp35.000 | |
| BV Karet Masker | Rp10.000 | |
| BV Benang Jahit | Rp5.000 | |
| Total Biaya Tetap | Rp200.000 | |
| Total Biaya Variabel | Rp50.000 | |
Setelah biaya dikelompokkan, kemudian perhitungan BEP dapat dimulai. Pertama, perhitungan BEP Unit, yaitu titik minimum banyaknya barang yang harus terjual untuk mencapai nilai impas. Misalnya, Anda ingin harga jual untuk satu box berisi 50 masker adalah Rp 60.000, maka Perhitungan BEP Unit nya menjadi :
| BEP Unit | Biaya Tetap (BT) |
| Harga Jual ditentukan (HJ) – Biaya Variabel (BV) | |
| BEP Unit | Rp200.000 |
| Rp 60.000- Rp50.000 | |
| BEP Unit | 20 box masker |
Makna dari perhitungan ini adalah, modal Anda Rp 250.000 dan harga jual masker perbox Rp 60.000. Anda harus menjual minimal 20 box masker untuk bisa balik modal. Serta, menjual lebih dari 20 box masker dalam sekali produksi untuk mendapatkan keuntungan.
Selanjutnya dapat dihitung BEP secara Rupiah, yaitu besarnya uang yang harus masuk dari hasil penjualan Anda untuk mencapai titik impas atau balik modal. BEP Rupiah dapat dihitung dengan mengalikan BEP unit dengan besarnya harga jual. Ilustrasi perhitungan BEP Rupiah adalah sebagai berikut:
Makna dari perhitungan ini adalah jika Anda mampu mendapatkan uang hasil penjualan senilai maka jumlah tersebut adalah jumlah minimal. Di titik ini, Anda mencapai titik impas yakni tidak rugi, namun juga belum mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan, Anda harus mendapatkan uang pemasukan penjualan yang lebih besar dari .
Selain pembahasan mengenai cara menghitung BEP usaha kecil, Anda bisa mengunjungi bebasbahagia.com untuk mendapatkan informasi seputar teknologi dan motivasi terbaru. Jaman modern ini kita harus selalu terupdate tentang teknologi agar tidak ketinggalan kompetitor usahamu. Sekian pembahasan mengenai BEP, semoga bermanfaat bagi kesuksesan usaha Anda.
