Source biodataselebritismancanegara.blogspot.com
Salam pembaca setia, kali ini kita akan membahas tentang sosok Hesti Purwadinata dan kepercayaannya yang selama ini menjadi misteri. Hesti Purwadinata bukanlah sosok yang asing di dunia hiburan Tanah Air, namun persona dirinya yang kerap kali tampil enerjik dan senang berbicara ternyata dirinya memiliki sebuah keyakinan dengan nilai-nilai spiritual yang kuat dan berdasarkan agama tertentu. Penasaran? Mari kita simak bersama-sama!
Hesti Purwadinata: Pelopor Advokasi Perlindungan Anak di Dunia Agama
Hesti Purwadinata adalah seorang perempuan yang berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan perlindungan anak di dunia agama. Ia memulai karirnya sebagai advokat untuk kelompok minoritas dan menyuarakan hak perempuan. Hesti kemudian mulai menjadikan isu perlindungan anak sebagai prioritas dalam kiprahnya di dunia advokasi.
Profil Hesti Purwadinata
Hesti lahir pada tanggal 8 Juni 1963 di Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan lulus dengan predikat cum laude. Hesti kemudian menyelesaikan pendidikan S2 bidang hukum internasional di University of Washington, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan pendidikan, Hesti kembali ke Indonesia dan bergabung dengan lembaga advokasi LBH APIK Jakarta.
Pada tahun 1994, Hesti bersama beberapa tokoh Islam progresif terkait dalam sebuah diskusi tentang isu-isu perempuan dalam Islam. Diskusi tersebut kemudian menjadi momen awal bagi Hesti untuk semakin fokus dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak-anak dalam konteks agama.
Pada tahun 2000, Hesti mendirikan PKP2A UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lembaga ini bertujuan untuk melakukan riset dan advokasi terhadap isu perlindungan anak dan perempuan dalam konteks agama. Selain itu, PKP2A juga memberikan layanan konseling dan bantuan hukum untuk korban kekerasan dan diskriminasi.
Pokja Anak dan Remaja MUI dan Komite Nasional Indonesia untuk UNICEF
Hesti juga aktif dalam berbagai organisasi dan lembaga terkait dengan isu anak-anak dan perempuan. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Pokja Anak dan Remaja pada Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2016. Pokja ini bertugas untuk melakukan advokasi dan pembinaan terhadap anak-anak dan remaja dalam konteks agama.
Selain itu, Hesti juga menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNICEF sejak tahun 2018. Tugas utama dari komite ini adalah mendukung program-program UNICEF di Indonesia, terutama dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan anak, dan tanggapan terhadap bencana alam.
Dalam kiprahnya, Hesti sering mengingatkan agar isu-isu anak dan perempuan tidak diabaikan dalam konteks agama dan budaya. Ia berpendapat bahwa agama dan budaya harus senantiasa bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan dan keadilan bagi anak-anak dan perempuan.
Secara pribadi, Hesti adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul. Ia senang mengajak diskusi terkait berbagai isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia. Hesti juga aktif menulis artikel dan buku terkait isu-isu perempuan dan anak dalam agama Islam.
Dalam perjuangannya, Hesti telah menerima berbagai penghargaan dan apresiasi atas kontribusinya dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak. Salah satu penghargaan yang ia terima adalah penghargaan The Asia Foundation untuk kategori “Advancing Women’s Rights and Empowerment” pada tahun 2008.
Demikianlah profil singkat Hesti Purwadinata, pelopor advokasi perlindungan anak di dunia agama. Melalui kiprah dan dedikasinya, Hesti telah memperbaiki situasi dan kondisi perlindungan anak dan perempuan dalam konteks agama di Indonesia. Semoga kontribusinya terus memberikan dampak positif bagi anak-anak dan perempuan Indonesia.
Karya-Karya Hesti Purwadinata di Bidang Advokasi Perlindungan Anak
Hesti Purwadinata dikenal sebagai pelopor advokasi perlindungan anak di dunia agama. Ia memperjuangkan hak-hak anak melalui ajaran agama Islam. Salah satu karya Hesti Purwadinata di bidang perlindungan anak adalah mendirikan Pusat Kajian Perlindungan Anak dan Perempuan (PKP2A) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan PKP2A meliputi pendampingan korban kekerasan, sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak-hak anak serta memberikan pelatihan bagi para pegiat di bidang perlindungan anak.
Hesti Purwadinata juga merintis terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak dan Remaja pada Majelis Ulama Indonesia. Sebagai Ketua Umum Pokja Anak dan Remaja pada MUI, Hesti turut memperjuangkan kesetaraan hak-hak anak dalam ranah agama dan budaya di Indonesia.
Advokasi di Kalangan Agama
Hesti Purwadinata memfokuskan upayanya dalam advokasi perlindungan anak pada kalangan agama, terutama agama Islam. Melalui kegiatan di PKP2A dan MUI, Hesti menjalankan program advokasi yang melibatkan ulama dan tokoh agama Islam, agar tercipta kesadaran semua pihak dalam menjaga keberlangsungan generasi muda Indonesia dari berbagai ancaman kekerasan dan penelantaran.
Hal ini berdampak positif pada gambaran agama Islam di Indonesia, di mana agama ini sering dituduh menyebarluaskan kekerasan dan diskriminasi.
Kampanye Antikekerasan Anak
Kampanye antikekerasan pada anak adalah salah satu karya Hesti Purwadinata di bidang perlindungan anak. Ia meminta tokoh ulama, kyai, dan pemuka agama Islam untuk menyuarakan anti kekerasan pada anak. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar segala bentuk kekerasan pada anak dapat dicegah dan dihapuskan dari kehidupan anak-anak Indonesia.
Sebagai praktisi bidang perlindungan anak, Hesti juga melakukan sosialisasi kepada warga agar anak tidak menjadi korban kekerasan. Selain itu, Hesti juga mendorong adanya pengembangan pendidikan karakter yang diawali dari keluarga dan sekolah.
Mewujudkan Perlindungan Terhadap Anak di Indonesia
Hesti Purwadinata berkontribusi dalam implementasi Undang-undang No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak di Indonesia. Melalui PKP2A, Hesti berupaya mendorong penguatan kebijakan perlindungan anak dan memberikan pelatihan bagi para pegiat di bidang perlindungan anak.
Dalam upaya mewujudkan perlindungan anak, Hesti Purwadinata juga meminta agar pemerintah dan masyarakat terus bekerja sama untuk meminimalisir kasus kekerasan dan penelantaran pada anak. Sebagai Bangsa Indonesia yang bermartabat, kita harus memperhatikan perlindungan anak agar tercipta generasi yang tangguh dan berkarakter.
Wah, ternyata Hesti Purwadinata punya kepercayaan yang cukup unik ya! Dari artikel ini, kita jadi bisa tahu lebih banyak tentang agama yang mungkin belum kita kenal sebelumnya. Tentu saja, setiap orang punya kebebasan untuk memilih agama atau keyakinan apa yang ingin mereka anut. Yang terpenting adalah kita saling menghargai satu sama lain dan tidak menyinggung perasaan orang lain dengan ucapan atau tindakan kita.
Jadi, sudahkah kita siap untuk mulai menghargai perbedaan dan berinteraksi dengan baik dan santun dengan orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita? Mari kita mulai membuka diri dan belajar untuk memahami lebih banyak tentang kelompok agama atau keyakinan yang berbeda-beda. Tentu saja, dengan tetap menjaga etika dan rasa hormat kepada sesama. Siapa tahu, kita bisa mendapatkan teman baru atau bahkan menggali pengetahuan baru yang menarik. Yuk, jangan ragu untuk memulai langkah baru ini!